17.1.08

Kemusykilan Si Pujangga-sajak

Sajak tentang
menjadi seorang manusia
Yang lebih dari erti manusia
Renungkan

Pengemis Hitam...
Lukisan Anak Kecil...
Hati Mereka...
Hari-Hari Itu...





Pengemis Hitam

Jalan itu seakan masih berlubang,
mempamerkan kebodohan sesiapa,
meredah hujan di hari-harinya,
menumpang berteduh di hati-hatinya,
gejolak emosi si pengemis di hutan,

Pintu buruk itu terbuka seluasnya,
angin kedamaian menderu menghempasnya,
hanyut dalam kerinduan keduniaan,
mendidik dirinya mengejar kealpaan,
merindukan kemusykilan si pujangga,

Bunga-bunga berterbangan di taman kematian,
melengkapkan deria keinsafan pengunjung setia,
pintu itu tertutup menanti ketika,
melapangkan waktu kalahkan dirimu sendiri,
si hina didalam hujan gerimis keresahan,






Lukisan Anak Kecil

Lukiskan pada ku riang semalam,
warnai dengan keikhlasan hati sang pelangi,
dan mungkin pasti kau terus mengerti perjalanan itu,
dan mungkin kau takkan biarkan anak kecil itu,
menangis menanti ibunya pulang,

Lukiskan pada ku mimpi-mimpi mu,
melangkah bintang-bintang membawa sang perawan,
dan tanyakan bila ianya ingin pulang,
dan pati anak kecil itu,
tidak ingin kembali ke buaiannya,

Lukiskan pada ku hati-hati mereka,
menyanyangi sang bulan terang membunuhnya,
apa yang hendak difahami,
kau seperti anak kecil,
terlalu inginkan kasih sayang,






Hati Mereka

Semuanya seakan tidak menentu,
hendak berjalan tiada jalannya,
hendak lelap tiada singgahnya,
entah siapa perlu disalahkan,
adakah mereka yang bersalah,

Mulut itu terlalu mudah mencela,
menghina bagai tiada batasan,
menyakitkan telinga yang sudah parah,
biarkan mereka dengan hati mereka,
mengagungkan diri yang lemah,

Jangan semudahnya menuding jari,
entah siapa ingin disalahkan,
hendak sahaja dipotong jari itu,
biar tiada pengkianat nanti,
biar tiada menikan diri,






Hari-Hari Itu

Hari ini aku menunggu lagi,
tak tahu apa yang dinanti,
menanti malam yang sudah di mata,
menanti siang yang tidak tahu ceritanya,

Malam itu terlalu banyak isinya,
ia bercerita terlalu panjang,
aku sudah tidak faham maksudnya,
mungkin aku sudah tidak kisah,
dan mungkin aku terlalu asyik,

Aku sudah tidak tahu siapa aku,
tidak tahu sedihnya aku malam ini,
tidak tahu gembiranya,
terlalu rumit untuk diertikan,
buat orang yang lemah,

Aku terlalu merubahnya,
sampai tiada siapa yang mengerti,
mengenal apa yang terjadi,
merubah sesuatu yang telah berubah,
aku takkan lemah di situ,


Untuk Lihat Koleksi Klik Di Sini maepujangga